Warga Kampung WR

Rabu, 03 Agustus 2011

LOMBA CERPEN REMAJA (LCR) II Tahun 2011

PALING LAMBAT: 31 DESEMBER 2011

30 CERPEN PEMENANG LOMBA DIBUKUKAN....!!!


Kategori:
A. Pelajar/Mahasiswa
B. Guru, Dosen, dan Umum

Tema:

A. Pelajar/Mahasiswa 
     "Dunia Remaja dan Segala Permasalahannya."

B. Guru, Dosen, dan Umum
     "Bebas, dengan tetap mengedepankan keindahan literasi."

Selasa, 02 Agustus 2011

CERPEN AWARD JULI-AGUSTUS: SISINGAAN




Cerpen Petra Shandi

Dari kejauhan sayup-sayup terdengar alunan irama Ketuk Tilu [1]mengiringi para Penari kesenian tradisional Sisingaan[2]. Meski peluh membasahi wajah, Cecep masih bisa bersemangat tersenyum sambil memainkan odong-odong berbentuk boneka singa itu.  Arak-arakan melelahkan hampir satu km tidak dirasakannya lagi saat melihat antusias warga yang turun ke jalan hanya untuk melihat aksiSisingaan dari Grup kesenian Bunihayu . Diantara penonton itu nampak Sri yang menyaksikan penuh takjub melihat kelincahan Cecep beratraksi  memainkan Sisingaan-nya.   Pemuda itu  tahu Sri pasti sedang memperhatikan dirinya saat ini.  Mungkin itu salah satu penyebab kenapa permainannya begitu bagus.

“Capek Kang?” Sri menyodorkan segelas besar air teh padanya.
“Ah, Akang[3] mah sudah biasa Neng, gak terasa capeknya” Cecep tersenyum seraya menerima gelas yang disodorkan Sri.

PUISI AWARD JULI-AGUSTUS: MENYAPAMU DALAM RINDU


Oleh Ayicha Sheila

Aku ingin melukis pelangi jingga di taman hatiku
Ada kupu-kupu indah dan mawar merekah yang mengiringi langkahku
Hingga membuat malam-malam cemburu
Karena aku mampu membuat taman hatiku bercengkrama dengan sahdu

Aku ingin melukis juga permata dalam birunya hatimu
Ada seberkas sinar yang terpancar dari bilik hatimu yang paling ngilu
Tapi kutau itu bukan sinarmu
Lalu kucoba ‘tuk menepis sinar itu

Ketika malam semakin larut
Dan sinar bulan semakin meredup
Aku melihat langit hitam berkabut
Namun rinduku tak akan pernah surut

Saat angin malam mulai menyapa
Hembusannya merasuk menembus sukma
Dan aku merasa berada dalam titik kegamangan yang nyata
Di mana sebuah realita tak sanggup terjawab oleh logika

Arrggghh…
Rinduku membuncah
Imajiku terpecah
Hingga membuat diri ini lemah

Wahai dahan jiwa, tetaplah berdiri di situ
Di anjung malam pada hari-hari yang beku
Agar aku tetap bisa menyapamu dalam rindu
Sebentuk rindu yang tak terbatas oleh waktu

Surabaya, 14 Juli 2011